Kamis, 27 Juni 2024
Sabda Kehidupan
Kamis 27 Juni 2024
Matius 7:21 (Mat 7:21-29)
”Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.”
Walk The Talk
Ungkapan “walk the talk” mengingatkan kita untuk “menjalani (walk) apa yang dikatakan (talk)”. Jangan hanya ‘asbun’ alias ‘asal bunyi’ atau NATO (No Action Talk Only – Hanya ngomong doang tanpa aksi)
Betapa Tuhan begitu kecewa karena banyak orang yang mengaku pengikut Tuhan, hanya sampai pada ungkapan “God Bless You” tapi tidak berbuat apa-apa untuk membantu sesamanya. Untuk ini sebuah ‘sticker GBU’ sudah cukup.
Yesus bersabda melalui Rasul Yakobus, “Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.” (Yak 2:17).
Paulus menambahkan, “Ora et labora”, berdoa dan bekerja (2 Tes 3:1-15).
Janganlah hanya sampai di bicara. Janji tinggal janji. Berkata ya dan amin tapi tidak melakukan apa-apa. ‘Action speaks louder than words.’ (Tindakan bicara lebih kuat daripada kata-kata).
Mari menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja (Yak 1:22). Biarlah Tuhan dimuliakan oleh perbuatan baik dan nyata anak-anak kesayanganNya.
Ingatlah, ‘Cinta yang nyata dapat dilihat oleh orang buta dan didengar oleh orang tuli’.
Selamat hari Kamis. Mari terus berbuat baik, Tuhan Yesus menyertai kita.❤
Ps Revi Tanod Pr
Kalender Liturgi 27 Jun 2024
Kamis Pekan Biasa XII
PF S. Sirilus dari Aleksandaria, Uskup dan Pujangga Gereja
Warna Liturgi: Hijau
Bait Pengantar Injil: Yoh 14:23
Bacaan Injil: Mat 7:21-29
*********************************
Bait Pengantar Injil
Yoh 14:23
Barangsiapa mengasihi Aku, akan mentaati sabd-Ku.
Bapa-Ku akan mengasihi dia,
dan Kami akan datang kepadanya.
Bacaan Injil
Mat 7:21-29
Rumah yang didirikan di atas wadas
dan rumah yang didirikan di atas pasir.
Inilah Injil Suci menurut Matius:
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata,
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan!’
akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga,
melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga.
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku,
‘Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu,
dan mengusir setan demi nama-Mu,
dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Pada waktu itu Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata,
‘Aku tidak pernah mengenal kalian!
Enyahlah daripada-Ku, kalian semua pembuat kejahatan!'”
Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya,
ia sama dengan orang bijaksana,
yang mendirikan rumahnya di atas wadas.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir,
lalu angin melanda rumah itu,
tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas wadas.
Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini
dan tidak melakukannya,
ia sama dengan orang bodoh,
yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir,
lalu angin melanda rumah itu,
sehingga rubuhlah rumah itu, dan hebatlah kerusakannya.”
Setelah Yesus mengakhiri perkataan ini,
takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya,
sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa,
bukan seperti ahli-ahli Taurat mereka.
Demikianlah sabda Tuhan.
*************************************
ℍ
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga,” (Mat 7: 21).
Seorang penginjil sedang berkotbah berapi-api, berbicara tentang kasih. “Kalau kita punya baju hendaknya kita beri kepada orang yang tidak punya. Kalau kita punya makanan di kulkas, bagikanlah kepada orang yang lapar. Kalau kita punya uang di dompet sedekahkanlah kepada mereka yang miskin!”
Keesokan harinya penginjil itu marah-marah. “Lho… di mana makanan yang saya simpan di kulkas tadi malam? Jasku yang kemarin tergantung di lemari sekarang ada di mana? Dan uang di dompetku juga berkurang tiga ratus ribu!” Mendengar kemarahannya itu anaknya menjawab: “Ayah, saya sudah berikan semuanya itu kepada orang miskin sesuai dengan kotbah ayah.” Penginjil itu berteriak: “Oh my God! Kotbah itu bukan untuk kita, tetapi untuk merekaaa….!!!”
Paus Fransiskus berkata: “Let us all remember this: one cannot proclaim the Gospel of Jesus without the tangible witness of one’s life. Ingatlah akan hal ini: seseorang tidak dapat mewartakan Injil Yesus tanpa kesaksian nyata dalam hidupnya.”
Perbuatanlah yang lebih berarti. Perbuatanlah yang menjamin fondasi yang kuat dan kokoh dalam hidup kita. Perbuatan memastikan bahwa kita tidak terjebak hanya dengan niat baik dan cita-cita mulia saja. Dengan melakukan, segala sesuatu diterjemahkan menjadi kenyataan, diselesaikan hingga tuntas, dan membuahkan hasil.
Tuhan, bantu aku agar tidak hanya menjadi pendengar sabda, tetapi melaksanakannya. Bantu aku untuk menyatakan dalam tindakan apa yang aku katakan. Amin.
Selamat pagi. Selamat melaksanakan kehendak Bapa. ⒿⓁⓊ! ❤
RP Joni Astanto MSC