Keuskupan Agung Samarinda adalah wilayah teritorial Gereja Katolik Roma yang mencakup Kalimantan Timur bagian Selatan. Wilayah geografisnya mencakup Kota Samarinda, Kota Balikpapan, Kota Bontang, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Pasir dan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Keuskupan Agung Samarinda memiliki 3 keuskupan sufragan yaitu Keuskupan Tanjung Selor, Keuskupan Banjarmasin dan Keuskupan Palangkaraya.[2] Pada tahun 2004 tercatat terdiri dari 24 paroki, dilayani oleh 35 imam untuk 135.000 umat dengan persentase populasi Katolik 6%.
Pada tahun 1907, tiga imam Kapusin tiba di hulu Sungai Mahakam setelah menempuh perjalanan menembus jantung Kalimantan dari arah Barat melalui hulu Sungai Kapuas. Mereka menetap di kampung Laham, mempelajari budaya setempat dan membuka sekolah Katolik pada tahun 1911. Pembaptisan orang suku Dayak pertama dilakukan pada tahun 1913.
Karena ordo Kapusin kekurangan tenaga imam, sementara misi di Kalimantan Barat juga berjalan lancar, sehingga pada tahun 1926 tiga orang dari Misionaris Keluarga Kudus tiba di Laham dari Belanda. Pada tahun 1928 pusat misi dipindahkan ke hilir, yaitu ke Tering. Selanjutnya beberapa stasi dibuka, baik di hulu Sungai Mahakam seperti di Long Pahangai dan Tiong Ohang pada tahun 1936 dan Barong Tongkok tahun 1937 maupun di daerah-daerah pesisir dan hilir Sungai Mahakam seperti di Balikpapan tahun 1930, Pulau Tarakan tahun 1934 dan Samarinda tahun 1933. Karena perkembangan ini, maka pada tahun 1938 Prefektur Apostolik Bandjarmasin dibentuk, dipisahkan dari Vikariat Apostolik Borneo Belanda di Pontianak. Tahun 1949 status Prefektur Apostolik ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik.
Pada tanggal 21 Februari 1955 wilayah Kalimantan Timur dipisahkan dengan membentuk Vikariat Apostolik Samarinda dan statusnya ditingkatkan menjadi keuskupan penuh pada tanggal 3 Januari 1961. Pada tanggal 9 Januari 2002 wilayah keuskupan dikurangi dengan dibentuknya Keuskupan Tanjung Selor, sedangkan sejak tanggal 29 Januari 2003 status Keuskupan Samarinda yang tadinya merupakan keuskupan sufragan dari Keuskupan Agung Pontianak ditingkatkan menjadi provinsi gerejani baru, yaitu “Keuskupan Agung Samarinda” dengan 3 keuskupan sufragan.
Karya pendidikan dirintis oleh Suster-suster Misi dan Adorasi dari S. Familia atau MASF yang membuka sekolah di Balikpapan pada tahun 1948 dan kemudian rumah sakit di Tering pada tahun 1949. Seminari menengah juga dibuka di Samarinda pada tahun 1961 yaitu Seminari St. Yohanes Don Bosco yang merupakan kelanjutan dari Seminari St.Yosep di Sanga-sanga yang pernah dibuka pada tahun 1954 sampai tahun 1959.
Mengingat lokasi wisma uskup yang sebelumnya berada di komplek Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda akan terkena dampak pelebaran Jalan Pasundan di samping rumah sakit pada masa mendatang maka dilaukan pemindahan Wisma Uskup dan seluruh kegiatan Keuskupan Agung Samarinda ke lokasi yang baru di Jalan DI Panjaitan.
Beberapa peristiwa terkait pemindahan dan pembangunan diantaranya:
- Peresmian Sentral Gereja Katolik oleh Gubernur Kaltim yang diwakili oleh Wakil Gubernur pada 6 Desember 2005
- Peninjauan lokasi melibatkan beberapa unsur terkait di lahan perluasan Sentral Gereja Katolik 10 Juli 2006 meliputi dari pihak DPRD Kaltim, pemprov Kaltim, perencana, pembangun, dll.
- Pemberkatan dan peletakan batu pertama pembangunan Wisma Uskup (Catholic Centre) pada 1 April 2007 serta paparan rancangan bangunan oleh IAI Kalimantan Timur
- Pemancangan pertama pondasi pembangunan Wisma Uskup (Catholic Centre) pada 1 Juni 2008
- Misa pertama bertempat di Wisma Uskup yang sedang dalam proses penyelesaian pembangunan sekaligus pengenalan pada umat 27 Juni 2009
- Peresmian Gedung Catholic Centre dan pemberkatan oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr Leopoldo Girelli.[3][4] Dan diikuti pula peresmian oleh Gubernur Kalimantan Timur Awang Farouq Ishak pada 20 September 2010.
- Jacques Henri Romeijn, M.S.F., sejak 10 Juli 1955 hingga mengundurkan diri 11 Februari 1975
- Michael Cornelis C. Coomans, M.S.F., sejak 30 November 1987 hingga wafat 6 Mei 1992
- Gabriel Aloysius Bong Nyangun, M.S.F, sejak, 1992 – 5 April 1993; Administrator Diosesan.
- Florentinus Sului Hajang Hau, M.S.F., sejak 5 April 1993 hingga wafat 18 Juli 2013
- Yohanes Ola Keda (sejak 18 Juli 2013; administrator diosesan)
- Yustinus Harjosusanto, M.S.F., sejak 16 Februari 2015
Kevikepan Mahakam Pantai
- Paroki Santa Maria Penolong Senantiasa, Katedral Samarinda – Samarinda Kota, Samarinda
- Paroki Hati Kudus Yesus, Mangkupalas – Samarinda Seberang, Samarinda
- Paroki Santo Lukas Temindung – Sungai Pinang, Samarinda
- Paroki Santo Petrus dan Paulus, Dahor – Balikpapan Barat, Balikpapan
- Paroki Santa Theresia Prapatan Balikpapan – Balikpapan Kota, Balikpapan
- Paroki Santo Klemens I, Sepinggan – Balikpapan Selatan, Balikpapan
- Paroki Santa Maria dari Fatima, Penajam – Penajam, Penajam Paser Utara
- Paroki Alleluya, Tanah Grogot – Tanah Grogot, Paser
- Paroki Santo Yosef, Bontang – Bontang Utara, Bontang
- Paroki Santa Theresia, Sangatta – Sangatta Utara, Kutai Timur
Kevikepan Mahakam Tengah
- Paroki Gembala Baik, Ritan Baru – Tabang, Kutai Kartanegara
- Paroki Santo Pius X, Tenggarong – Tenggarong, Kutai Kartanegara
- Paroki Santo Arnoldus Yanssen, Tanjung Isuy – Jempang, Kutai Barat
- Paroki Santo Paulus, Long Bentuk – Busang, Kutai Timur
- Paroki Santa Maria Ratu Damai, Nehas Liah Bing – Muara Wahau, Kutai Timur
Kevikepan Mahakam Hulu
- Paroki Hati Kudus Yesus, Laham – Laham, Mahakam Ulu
- Paroki Santa Maria, Long Hubung – Long Hubung, Mahakam Ulu
- Paroki Santo Yosep, Long Pahangai – Long Pahangai, Mahakam Ulu
- Paroki Santo Paulus, Tiong Ohang – Long Apari, Mahakam Ulu
- Paroki Santo Petrus, Ujoh Bilang – Long Bagun, Mahakam Ulu
- Paroki Santo Paulus, Lambing – Muara Lawa, Kutai Barat
- Paroki Kristus Raja, Barong Tongkok – Barong Tongkok, Kutai Barat
- Paroki Santo Markus, Melak – Melak, Kutai Barat
- Paroki Santo Yohanes Penginjil, Melapeh – Linggang Bigung, Kutai Barat
- Paroki Keluarga Suci, Tering – Tering, Kutai Barat
Serta Paroki-paroki Administratif:
- Engkuni Pasek, Barong Tongkok, Kutai Barat (St. Yakobus), dilayani oleh Pastor Paroki Barong Tongkok
- Mamahak Besar, Kutai Barat (St. Antonius), dilayani oleh Pastor Paroki Ujoh Bilang
- Long Lunuk, Long Pahangai, Kutai Barat (St. Yohanes Pemandi), dilayani oleh Pastor Paroki Long Pahangai
- Long Isun, Long Pahangai, Kutai Barat (Datah Suling) (St. Maria Magdalena), dilayani oleh Pastor Long Pahangai
- Long Pakaq, Long Pahangai, Kutai Barat (Long Kuling) (Hati Yesus Maha Kudus), dilayani oleh Pastor Long Pahangai
- Long Apari, Kutai Barat (St. Mikhael), dilayani oleh Pastor Paroki Tiong Ohang
- Karya Pendidikan
- Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Pembangun Rakyat (YP3R)
- Yayasan Setia Budi – Akademi Keperawatan Dirgahayu
- Yayasan Pendidikan Budi Bhakti MASF
- Yayasan Pendidikan Gabriel Manek
- Yayasan Elifa Mitra Setia, Samarinda
- Yayasan Pendidikan Yos Sudarso, Balikpapan
- Seminari St. Yohanes Don Bosco di Samarinda
- Karya Kesehatan
- Rumah Sakit Dirgahayu di Samarinda
Sumber https://id.wikipedia.org/