MEMBUNGKUK
Imam agung yang memimpin ibadat berdoa dengan membungkuk, hal ini sudah dilaksanakan sejak Perjanjian Lama, dimana juga gerakan ini dipakai untuk mengiringi doa dan uangkapan menyembah Tuhan.
Membungkukan badan merupakan tanda penghormatan yang lebih besar daripada menundukan kepadla. Rombongan imam, prodiakon, misdinar juga melakukan penghormatan dengan membungkuk terhadp altar Tuhan.
membungkuk dilakukan :
oleh Imam dan para pembantunya (prodiakon, misdinar) didepan altar ketekika memulai dan sesaat sebelum meninggalkan gereja (setelah berakhirnya perayaan Ekaristi) oleh imam pada waktu Konsekrasi oleh umat ketika mengucapkan “Ia dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh perawan Maria dan menjadi manusia” (syahadat Nicea Konstantinopel) atau “yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan maria” (Syahadat para rasul), sebagai tanda ungkapan iman oleh umat ketika berada di depan salib oleh umat ketika masuk di gereja atau kapel yang didalamnya tersimpan sakramen mahakudus
Sumber http://imankatolik.or.id/ |