Sabtu, 17 September 2022
Sabda Kehidupan
Sabtu 17 September 2022
Lukas 8:5a, 6a, 7a, 8a (Luk 8:4-15)
“Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan…Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu…Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri…Dan sebagian jatuh di tanah yang baik…”
Bila kita menyimak perumpamaan Yesus tentang penabur, pantaslah kita bertanya, mengapa si penabur tidak mempersiapkan terlebih dahulu tanah yang akan ditanami benih agar tanahnya subur supaya menghasilkan buah yang diharapkan? Mengapa ia menabur sesuka hatinya, terserah benih itu mau jatuh di mana? Lihatlah, ada yang jatuh di pinggir jalan, di antara tanah berbatu, di tengah semak berduri, dan hanya sebagian yang jatuh di tanah yang baik.
Oleh karena si penabur adalah Allah sendiri, tentu Yesus menceritakan perumpamaan ini agar kita dapat memahami isi hati Allah dan mengalami kasihNya yang tak berbatas. Selain menghendaki agar kita menjadi pendengar sekaligus pelaku Firman yang baik, Yesus memberi gambaran mengenai sifat Allah yang tidak pilih kasih. Ia mencintai dan menghargai setiap anak ciptaanNya, entah besar atau kecil, tua-muda, miskin-kaya, kuat-lemah, suci atau berdosa. Semua diberkati, diberi rahmat, anugerah, talenta, roh dan jiwa. Untuk dapat tumbuh subur dan berbuah, kita perlu berjuang, belajar, memanfaatkan semua anugerah yang Tuhan berikan, terutama iman dan akal budi agar tanah hati kita tetap subur. Tidak menyerah dengan keadaan, tetap bersyukur dan selalu mengandalkan Tuhan. Mari terus bersatu dengan keluarga Allah agar tidak berjuang sendiri. Mari saling membantu dan peduli. Jangan biarkan ada yang terpinggirkan atau terhimpit semak duri kepicikan dunia. Mari menyingkirkan batu-batu kebencian dan iri hati agar kita tumbuh bersama dan berbuah bagi kemuliaan Allah.
Selamat berakhir pekan dengan sukacita. Tuhan Yesus menemani kita.🙏❤️😇
Ps Revi Tanod Pr