Rabu, 27 Januari 2021
ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 110:1
Tuhan bersabda, ‘Duduklah di sisi kanan-Ku, sampai musuh-musuhmu Kujadikan tumpuan kakimu.’
PENGANTAR
Perumpamaan penabur merupakan lukisan apa yang terjadi dengan sabda Tuhan. Hanya dalam hati yang terbuka benih akan tumbuh dengan suburnya. Keterbukaan itu datang dari Allah. Dialah yang mengampuni dosa kita dan menganugerahkan hati baru. Tiada alasan untuk berputus asa, asal kita terbuka terhadap Roh Allah.
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa: Allah Bapa maharahim, Engkau mengikat perjanjian dengan kami dan sudi mengampuni dosa-dosa kami melalui Yesus, Anak Domba Allah. Kami mohon, semoga hidup dan wafat-Nya benar-benar bermanfaat bagi dunia selama didiami manusia. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani 10:1-10
“Aku datang untuk melaksanakan kehendak-Mu, ya Allah.
Saudara-saudara, di dalam Taurat hanya terdapat bayangan dari keselamatan yang akan datang, bukan hakikat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu, dengan kurban yang sama, yang setiap tahun diulangi, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang ambil bagian di dalamnya. Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak lagi mempersembahkan kurban itu; mereka yang melakukan ibadah itu tidak lagi merasa berdosa, sebab telah disucikan sekali untuk selama-lamanya. Tetapi justru oleh kurban-kurban itu setiap tahun orang diperingatkan akan dosa-dosa mereka. Sebab tidak mungkin darah lembu atau domba jantan menghapus dosa! Karena itu ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata, “Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki! Sebagai gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau juga tidak berkenan. Maka Aku berkata: Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allahku, sebagaimana tertulis dalam gulungan Kitab tentang Aku. Jadi mula-mula Ia berkata, “Engkau tidak menghendaki kurban dan persembahan; Engkau tidak berkenan akan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa” – meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat -. Dan kemudian Ia berkata, “Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.” Jadi yang pertama telah Ia hapuskan untuk menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak Allah inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan Tubuh Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 40:2.4ab.7-8a.10.11
Ref. Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.
- Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjengukku dan mendengar teriakku minta tolong. Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita.
- Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, “Lihatlah, Tuhan, aku datang!”
- Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
- Keadilan-Mu tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan dan keselamatan-Mu kubicarakan, kasih dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan tapi kuwartakan kepada jemaat yang besar.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : Terpujilah Engkau, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana. Alleluya.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 3:31-35
“Barangsiapa melaksanakan kehendak Allah, dialah saudara-Ku.”
Sekali peristiwa datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus ke tempat Ia sedang mengajar. Mereka berdiri di luar, lalu menyuruh orang memanggil Yesus. Waktu itu ada orang banyak duduk mengelilingi Dia; mereka berkata kepada Yesus, “Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Siapa ibu-Ku? Siapa saudara-saudara-Ku?” Yesus memandang orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu, lalu berkata, “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku!”
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.
Firman Tuhan hari ini membawa kita pada permenungan hidup setiap hari yang terjadi dalam diri kita masing-masing. Sebagai pembaca saat ini, kita bisa dengan mudah mengerti apa yang dimaksud Yesus dengan perumpamaan-Nya. Kita pun bisa mengidentifikasi bagian tanah manakah diri kita saat ini. Biasanya jawaban yang sering kita lontarkan adalah semua jenis tanah pernah terjadi dalam hidup saya. Apa yang mesti kita lakukan, saya yakin kita masing-masing mengerti.
Permenuangan hari ini bisa juga bersumber dari bagian awal dari perikopa Markus ini. Dengan sengaja Markus menampilkan situasi actual yang terjadi sebelum Yesus mengajar dengan perumpamaan. Ada begitu banyak orang datang mengelilingi Yesus sehigga Ia tidak bisa tinggal diam. Dia beralih dari tempatnya dan naik perahu. Dari situlah Dia mulai mengajar. Jika Ia tidak naik perahu, pastilah akan terhimpit oleh orang banyak dan tidak bisa mengajar.
Bagian awal Markus ini bisa kita maknai sebagai cara Yesus menghadapi himpitan orang banyak. Dia sedikit menjauh dari mereka semua, bahkan mengambil posisi yang tidak mudah dengan naik perahu. Yesus mengambil jarak dari kerumunan orang yang menghampirinya. Dengan mengambil jarak, Ia bisa melihat semua orang yang lebih jelas, bisa juga mengajar dengan lebih tegas dan berwibawa. Jika tidak mengambil jarak, Ia tidak berbuat apa-apa dan justru tenggelam dalam kerumunan orang banyak.
Demikian juga dengan kita. Ada begitu banyak realitas kehidupan yang tidak jarang datanng menghampiri dan hendak menghimpit kita. Ada banyak kesempatan seolah kita tidak bisa berbuat apa-apa. Ada banyak masalah yang membuat kita tidak mampu melihat banyak secara lebih jelas, lebih jernih dan objektif. Karena situasi itu kita sering tidak menemukan jalan keluar yang baik.
Maka seperti Yesus yang mejauh dari banyak orang, kita pun perlu untuk kadang mengambil jarak dari masalah-masalah yang sering terjadi. Dengan mengambil jarak, kita bisa dengan lebih mudah untuk berpikir jernih, bertindak dengan hati, dan menemukan jalan keluar yang terbaik. Keputusan-keputusan yang kita ambil bisa menjadi lebih baik dan tepat.
Para murid setelah mengambil jarak dari orang banyak dan mendekat pada Yesus akhirnya mengerti arti dari perumpaan itu. Demikian kitapun diingatkan untuk mempunyai waktu berhenti sejenak, mengambil jarak dari diri sendiri, melihat secara lebih jernih yang terjadi, melihat berbagi peluang, dan akhirnya menemukan arti yang terdalam dari apa yang terjadi.
Bagaimana jika kita tidak mampu sendirian untuk mengambil jarak? Libatkanlah orang kedua atau ketiga atau keempat, yang bisa kita percayai. Ada banyak pribadi yang mempunyai anugerah kebijaksanaan. Terlebih janganlah lupa untuk datang kepada Yesus dan bertanya arti dari apa yang kita hadapi. Semoga Tuhan memberkati kita sekalian. Amin.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
Allah Bapa sumber sukacita, kami telah Kaubuat gembira karena sabda-Mu yang berbuah berlipat ganda berkat Yesus Putra-Mu. Dengan persembahan roti anggur ini kami ingin menyatakan syukur kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
ANTIFON KOMUNI – Markus 4:20
Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar dan menyambut sabda itu lalu berbuah.
DOA PENUTUP
Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber kehidupan, kami bersyukur karena bumi telah Kausuburkan lagi berkat sengsara dan wafat Yesus Putra-Mu, ialah biji gandum yang jatuh di tanah dan mati demi kehidupan kami. Demi Kristus ….
Link Audio http://katolikindonesia.com/2021/01/26/rabu-27-januari-2021/
Sumber https://resi.dehonian.or.id/
Podcast: Play in new window | Download