Merajut Pelayanan Dalam Ke-Bhinnekaan
Merajut Pelayanan Dalam Ke–Bhinnekaan
Kerap kali ajang regenerasi di setiap komunitas hanya identik dengan pembekalan internal, namun tidak demikian dengan Keluarga Mahasiswa Katolik Gunadarma yang pada 24-26 Februari 2017 lalu melakukan Kaderisasi di Villa Kaca, Cisarua – Bogor. Karena selain pembekalan dan proses regenerasi, kaderisasi kali ini juga melibatkan hal sosial serta kebhinnekaan
Wisma Sahabat Yesus (Margonda-Depok) menjadi titik awal keberangkatan para peserta yang berasal dari kampus yang terdiri dari berbagai region ini. Rangkaian Kaderisasi KMK Gunadarma diawali dengan Wall of Hope sebagai harapan peserta yang ditulis serta komitmen yang diinginkan peserta. Terdapat berbagai rangkaian dinamika kelompok – games yang bukan hanya menyenangkan tapi mempunyai makna dalam berkomunitas. Kegiatan dimulai dengan Sesi I: Personality and Communication dibawakan oleh Rafael John de Deo yang menggali kemampuan personal peserta dan mengintensifkan komunikasi ditambah dengan dinamika KSE (Konseptor, Mediator & Eksekutor). Di sesi II: KeluargaKu, OrganisasiKu yang dibawakan kembali oleh kak Deo yang mengupas tentang makna, dinamika, tantangan dan manfaat yang dapat diperoleh dengan pelayanan dalam komunitas terutama KMK Gunadarma yang berbasis kekeluargaan, hari pertama ditutup dengan refleksi malam dengan konsep sharing yang menyentuh.
Bergerak Ke Masyarakat
Hari kedua menjadi spesial karena baru di Kaderisasi 2017 ini ada kegiatan Social Activity, para peserta dalam kelompok diberikan misi (mencari penghasilan dengan diberikan dana terbatas, membantu pekerjaan 5 orang di sekitar, memilah sampah anorganik untuk dijadikan karya), misi tersebut dilakukan dalam radius 1 Km dari villa. Selama 2,5 jam para peserta berinteraksi, membantu & merasakan tantangan yang dihadapi masyarakat sekitar, sehingga mengasah rasa kepekaan, jiwa menolong, dan pemikiran sosial. Setelahnya dilanjutkan sesi III: Leadership and Teamwork oleh Stephanie, para kader diajarkan cara menjadi pemimpin yang baik dan kerjasama di dalam tim. Malam harinya ada sesi IV yaitu Problem Solving and Commitment yang dibawakan oleh Julia Christie (alumni 2010) yang mengajak menganalisa tentangan di KMK Gunadarma serta membahas bersama solusi dan komitmen yang ditawarkan. Rangkaian hari kedua ditutup dengan refleksi yang dilanjutkan dengan mentoring oleh alumni untuk setiap peserta, yang bertujuan untuk saling sharing dengan alumni, menyikapi dinamika yang dihadapi, serta megajak regenerasi kepengurusan KMK Gunadarma kepada setiap peserta.
Memaknai Kebhinnekaan
Di hari ketiga, peserta berdinamika dengan outbound yang terdiri dari mengoper bola toleransi, oper bola komunikasi, ranjau kolam serta touch-down, yang banyak melatih kerjasama, komunikasi, kekompakkan dan mengasah pola pikir peserta. Lalu peserta diajak untuk memaknai kebhinnekaan dan keKatholikan yang perlu dijaga dan diperjuangkan terus dalam kehidupan sehari-hari di Sesi V: 100% Katolik, 100% Indonesia bersama RD. Antonius Didit Soepartono, Sebelum memulai sesi ini diputar juga video singat yang dibuat panitia yang berisikan profil & pertanyaan “apa makna Bhinneka Tungaal Ika” yang berisikan Ketua & anggota ke 6 UKM Agama yang ada di Gunadarma (Fajrul Islam, Persekutuan Doa, UKM Hindu, Persaudaraan Mahasiswa Buddhis, Keluarga Besar Mahasiswa Khonghucu, dan Keluarga Mahasiwa Katolik Gunadarma). Setelah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, peserta bersiap untuk misa perutusan oleh Romo Didit yang membawakan Surat Gembala Uskup Jakarta: PraPaskah 2016. Kegiatan ditutup dengan foto & bernyanyi bersama serta ritual tos bersama dengan slogan “KMK Gunadarma: Keluarga, Karya, Kasih”
Harapannya, kaderisasi KMK Gunadara 2017 ini menjadi ajang pengoptimalan potensi-potensi karakter, sikap, kepekaan hingga jiwa di dalam peserta kader dengan mentransfer dan menanamkan berbagai nilai dalam berbagai sesi, dinamika, refleksi, mentoring dsb. Yang pada akhirnya untuk melanjutkan regenerasi internal dan pelayanan komunitas yang sedang dihidupi dengan semangat berperikemanusian dengan bertoleran, membantu & memperhatikan sekitar serta bergerak dengan nafas dan jiwa persatuan di tengah kemajemukan masyarakat sesuai dengan Tema Pelayanan Pastoral Evangelisasi Keuskupan Agung Jakarta 2017 – Amalkan Pancasila: Makin Adil Makin Beradab.